Minggu, 01 Juli 2012


Let's Eliminate Your Phobia !!

Philosophy .!!

  • Makna logo Phobiolosophy
Logo Phobiolosophy terdiri dari logograf dan logotype.
Visualisasi bentuk Phobiolosophy adalah Sebuah pohon dengan daun berwarna-warni. Pohon itu sendiri menyimbolkan simbol kekuatan. Kekuatan dari tim phobiolosophy untuk memecahkan masalah-masalah psikis dan membantu penderita psikis
untuk sembuh dari phobia. Sebuah pohon generik dapat diartikan sebagai perlindungan, pohon kehidupan, yang berakar di bumi dengan
mahkota (kepala) di langit, Batang pohon juga sebagai simbol phallic, pemulihan dari penyakit (seperti phobiolosophy sebagai wadah untuk membantu pemulihan penderita phobia agar mampu mereduksi ketakutannya) ambisi atau keinginan terpenuhi (seperti phobioloophy sebagai wadah untuk mewujudkan mimpinya lepas dari mimpi buruk phobia), batang Pohon juga berkaitan dengan keluarga, berkah alam, nasib baik, stabilitas, kekuasaan & keamanan (dengan kata lain apabila kita terlepas dari rasa phobia besar harapan kita untuk mendapatkan nasib baik berupa kesuksesan).
Daun – daun itu (warna hijau) menyimbolkan kehidupan layaknya si penderita psikis yang sembuh dari rasa phobia seperti mendapatkan kehidupannya kembali
dan siap untuk meraih kesuksesan untuk masa depan. Warna merah pada daun berarti keberanian kegigihan seperti kegigihan tim phobiolosophy untuk membantu
kesembuhan penderita dan juga keberanian penderita untuk keluar dari lingkar hitam yang dapat menghambat masa depannya. Warna kuning adalah warna ceria,
seperti keceriaan anggota tim phobiolosophy yang selalu membantu para penderita sehingga menciptakan suasana hangat sehingga membuat penderita merasa
nyaman.
Logotype menggunakan font din alternate Light Karena berkesan simple, elegan dan modern, ini sesuai dengan target market dari phobiolosophy dimana menyasar kepada orang-orang yang melek teknologi internet (orang modern).
dengan tagline “Let’s Eliminate Your Phobia” menegaskan bahwa Phobiolosophy merupakan tempat yang mempunyai sikap pro aktif terhadap masalah phobia yang dimana sering disepelekan tidak sebagai suatu penyakit.

Visi dan Misi

Visi & Misi

VISI

Dengan harapan dimana niat tulus kami secara langsung dapat memberikan nilai – nilai kehidupan yang lebih baik bagi sesama manusia.Dengan melakukan perubahan perilku terhadap penderita phobia dan meningkatkan kesadaran bahwa penderita phobia bisa disembuhkan .

MISI
  • Memberikan kesadaran terhadap mereka dengan melalui edukasi yang kita berikan seperti, informasi-informasi dasar, pengetahuan seputar phobia, dan cara penyembuhanya.
  • Memberikan terapi penyembuhan.
  • Membuka interaksi dengan audiences, saling berbagi pengalaman.

What's Phobia

Pengertian Phobia

Phobia adalah ketakutan yang berlebih-lebihan terhadap benda-benda atau situasi-situasi tertentu yang seringkali tidak beralasan dan tidak berdasar pada kenyataan. Istilah “phobia” berasal dari kata “phobi” yang artinya ketakutan atau kecemasan yang sifatnya tidak rasional; yang dirasakan dan dialami oleh sesorang. Phobia merupakan suatu gangguan yang ditandai oleh ketakutan yang menetap dan tidak rasional terhadap suatu obyek atau situasi tertentu.

Walaupun ada ratusan macam phobia tetapi pada dasarnya phobia-phobia tersebut merupakan bagian dari 3 jenis phobia, yang menurut buku DSM-IV (Diagnostic and Statistical Manual for Mental Disorder IV) ketiga jenis phobia itu adalah:
  1. Phobia sederhana atau spesifik (Phobia terhadap suatu obyek/keadaan tertentu) seperti pada binatang, tempat tertutup, ketinggian, dan lain lain.
  2. Phobia sosial (Phobia terhadap pemaparan situasi sosial) seperti takut jadi pusat perhatian, orang seperti ini senang menghindari tempat-tempat ramai.
  3. Phobia kompleks (Phobia terhadap tempat atau situasi ramai dan terbuka misalnya di kendaraan umum/mall) orang seperti ini bisa saja takut keluar rumah.

Macam - Macam PHOBIA

List macam - macam PHOBIA.
  1. Acerbophobia: Ketakutan pada asam.
  2. Acousticophobia: Ketakutan pada suara.
  3. Acrophobia / Hypsophobia: Ketakutan pada tempat yang tinggi.
  4. Aerophobia / Anemophobia: Ketakutan serta panik apabila kulit mereka terkena aliran udara.
  5. Agoraphobia / Kenophobia: Ketakutan pada ruang yang kosong atau terbuka.
  6. Agyophobia: Ketakutan akan jalan yang ramai dan cenderung takut untuk menyeberang.
  7. Allodoxaphobia: Takut pada pendapat.
  8. Amatophobia: Ketakutan pada debu.
  9. Amaxophobia: Ketakutan berkendaraan.
  10. Amychophobia: Ketakutan apabila dirinya disiksa atau mengalami luka / kecelakaan.
  11. Androphobia: Androphobia dijumpai pada wanita, yaitu ketakutan pada laki-laki.
  12. Anemophobia: Takut pada pergerakan udara atau angin.
  13. Anthophobia: Ketakutan terhadap bunga.
  14. Anthrophobia / Sociophobia: Ketakutan pada masyarakat atau orang secara umum.
  15. Antlophobia: Ketakutan pada sungai, banjir atau air yang mengalir.
  16. Apeirophobia: Ketakutan pada hal-hal yang tak terbatas, misalnya: sumur, langit, laut, dll.
  17. Apiphobia / Melissophobia: Ketakutan pada binatang yang menyengat.
  18. Arachnephobia: Ketakutan pada laba-laba.
  19. Asthenophobia: Ketakutan menjadi lemah.
  20. Astrophobia: Ketakutan pada langit dan angkasa.
  21. Ataxophobia: Takut pada kekacauan atau ketidakrapian.
  22. Atephobia: Takut tinggal di pegunungan atau dirumah bertingkat karena dibayangi oleh ketakutan akan reruntuhan.
  23. Auroraphobia: Ketakutan pada aurora atau cahaya utara, yaitu suatu fenomena alam yang hanya tampak di daerah belahan utara bumi.
  24. Automanophobia: Takut pada suara perut, makhluk animasi, patung lilin, segala sesuatu yang secara salah merepresentasikan makhluk yang memiliki persepsi.
  25. Autophobia: Ketakutan pada diri sendiri.
  26. Bacilliophobia / Microphobia: Ketakutan akan baksil atau kuman.
  27. Ballistophobia: Ketakutan terhadap proyektil, misalnya peluru kendali, roket, mortir atau meriam.
  28. Basophobia / Stasiphobia: Ketakutan untuk berdiri tegak atau ketakutan untuk berjalan.
  29. Bathophobia: Ketakutan akan kedalaman atau obyek yang lebih tinggi, misalnya gedung pencakar langit atau tebing yang curam.
  30. Belonephobia / Aichmophobia: Ketakutan pada benda-benda yang tajam.
  31. Bibliophobia: Ketakutan bila melihat buku.
  32. Botophobia: Ketakutan pada ruang atau kamar dibawah tanah.
  33. Bromhidrophobia: Ketakutan bila dirinya mengeluarkan bau badan atau takut kepada bau badan orang lain.
  34. Brontophobia: Ketakutan akan suara halilintar.
  35. Bufonophobia: Takut pada katak.
  36. Cancerphobia: Ketakutan akan akan penyakit kanker.
  37. Cheimaphobia / Psycrophobia: Ketakutan bila kedinginan.
  38. Chermatophobia: Ketakutan terhadap uang.
  39. Chromatophobia: Ketakutan akan warna-warna tertentu, misalnya ketakutan akan warna merah (erythrophobia). Phobia terhadap warna hitam lebih sering dihubungkan dengan phobia terhadap kegelapan (noctiphobia).
  40. Chronophobia: Ketakutan pada suara jam berdentang.
  41. Cibophobia: Takut makan karena takut menjadi sakit akibat kuman yang ada dalam makanan.
  42. Claustrophobia: Ketakutan berada dalam ruangan sempit.
  43. Cleithrophobia: Ketakutan apabila terkunci didalam suatu ruangan.
  44. Clinicophobia: Ketakutan untuk ke dokter atau berobat.
  45. Cremnophobia: Ketakutan berada di tebing yang curam.
  46. Coitophobia: Ketakutan untuk melakukan persetubuhan dengan lawan jenis.
  47. Coprophobia / Mysophobia / Tocophobia: Takut terhadap kotoran.
  48. Crystallophobia / Hyalophobia: Ketakutan terhadap benda-benda yang terbuat dari gelas.
  49. Cynophobia: Ketakutan terhadap anjing.
  50. Demonophobia / Ghostphobia: Ketakutan akan setan-setan.
  51. Diabetophobia: Takut terhadap penyakit diabetes / kencing manis.
  52. Domatophobia / Oikophobia: Ketakutan yang terjadi bila berada didalam rumah.
  53. Doraphobia: Ketakutan yang terjadi bila menjamah bulu binatang.
  54. Dromophobia: Ketakutan untuk mengembara.
  55. Dysmorphophobia / Teratophobia: Takut pada orang cacat.
  56. Electrophobia: Ketakutan terhadap listrik.
  57. Electrophobia: Ketakutan terhadap listrik.
  58. Entomophobia / Melissophobia: Ketakutan pada serangga.
  59. Ereutophobia: Ketakutan akan rasa malu.
  60. Ergophobia: Takut bekerja.
  61. Erotophobia: Takut akan cinta sexuil.
  62. Eurotophobia: Takut pada alat kelamin wanita.
  63. Galeophobia / Ailurophobia / Gatophobia: Takut akan kucing.
  64. Gamaphobia: Takut akan perkawinan.
  65. Genophobia: Takut sakit demam panas.
  66. Gephyrophobia / Gephydrophobia / Gephysrophobia: Takut menyeberang jembatan.
  67. Gerontophobia: Ketakutan terhadap usia tua.
  68. Graphophobia: Ketakutan bila melihat tulisan.
  69. Gynaephobia: Perasaan takut kepada wanita.
  70. Hadephobia: Takut akan neraka.
  71. Hamartophobia: Takut akan dosa dan kesalahan.
  72. Hapephobia: Ketakutan terhadap sentuhan fisik.
  73. Hellenologophobia: Takut pada istilah atau terminologi ilmiah rumit dari bahasa Yunani.
  74. Hierophobia: Ketakutan akan barang-barang suci.
  75. Hematophobia: Ketakutan melihat darah.
  76. Heliophobia: Ketakutan bila melihat atau terkena sinar matahari.
  77. Hodophobia: Takut bepergian.
  78. Homichlophobia: Ketakutan pada kabut.
  79. Homophobia: Ketakutan pada orang-orang homo seks.
  80. Hormephobia: Takut pada suatu kejutan.
  81. Hydrophobia / Iyssophobia: Takut pada air.
  82. Hygrophobia: Ketakutan pada tempat yang lembab.
  83. Hylophobia: Ketakutan terhadap hutan.
  84. Hypengyophobia: Ketakutan terhadap tanggung jawab.
  85. Hypnophobia: Ketakutan untuk tidur.
  86. Ichtyophobia: Ketakutan terhadap ikan.
  87. Ideophobia: Ketakutan akan ide-ide.
  88. Iophobia: Ketakutan bila melihat racun.
  89. Kakorhaphiophobia: Takut akan kegagalan.
  90. Kathisophobia: Takut duduk.
  91. Kinesophobia: Takut melihat gerakan-gerakan.
  92. Kleptophobia / Harpaxophobia: Takut pada pencuri atau perampok.
  93. Linonophobia: Takut akan benang, tali atau senar.
  94. Lygophobia: Takut berada di tempat gelap.
  95. Lyssophobia: Takut bila menjadi gila.
  96. Mastigophobia: Takut pada hukuman.
  97. Merinthophobia: Ketakutan bila diikat.
  98. Metallophobia: Ketakutan terhadap benda-benda logam.
  99. Misophobia: Takut terkena kotoran atau kuman.
  100. Monophobia: Takut bila ditinggal seorang diri.
  101. Myctophobia: Takut akan apa-apa yang gelap.
  102. Mythophobia: Takut untuk tertipu.
  103. Necrophobia: Takut terhadap orang mati atau mayat.
  104. Neophobia / Kainophobia: Takut pada segala sesuatu yang baru.
  105. Nyctophobia: Takut gelap atau malam.
  106. Obesitophobia: Ketakutan untuk menjadi gemuk.
  107. Octophobia: Takut pada angka 8.
  108. Odontophobia: Takut pada gigi binatang.
  109. Ombrophobia: Takut pada hujan.
  110. Onemophobia / Phronemophobia: Takut untuk berpikir.
  111. Onomatophobia: Takut mendengar suatu nama tertentu.
  112. Ophidiophobia: Takut akan ular atau binatang melata.
  113. Ophthalmophobia / Scopophobia: Takut dilihat oleh orang lain.
  114. Oneirophobia: Takut pada mimpi.
  115. Ornithophobia: Takut pada burung.
  116. Papyrophobia: Takut pada kertas.
  117. Paraphobia: Takut pada penyimpangan seksual.
  118. Pathophobia / Nosophobia: Takut akan penyakit.
  119. Peccatiphobia: Takut berbuat dosa.
  120. Pedagogiephobia: Takut pada suatu pendidikan.
  121. Pediculophobia: Takut pada binatang kutu.
  122. Pedophobia: Takut berjumpa dengan anak-anak.
  123. Pengophobia: Takut pada siang hari.
  124. Pharmacophobia / Hydrargyrophobia: Takut terhadap berbagai macam obat-obatan.
  125. Photophobia: Takut akan sinar atau cahaya.
  126. Phobophobia: Takut pada phobia.
  127. Phonophobia: Takut pada bunyi atau suara (termasuk suaranya sendiri).
  128. Pnygophobia: Ketakutan akan bayangan kematian tidak dapat bernapas atau tercekik.
  129. Pyrexeophobia / Febriphobia: Takut pada panas.
  130. Pyrophobia: Takut terhadap api.
  131. Rhabdophobia: Takut dipukul.
  132. Rodentiophobia: Takut terhadap tikus.
  133. Scatophobia: Takut pada kotoran atau tinja.
  134. Scelerophobia: Takut pada orang-orang jahat / perampok.
  135. Selaphobia: Takut pada kilat.
  136. Siderodromophobia: Takut pada kereta api, rel atau perjalanan dengan menggunakan kereta api.
  137. Social Phobia: Takut dinilai secara negatif dalam situasi-situasi sosial.
  138. Sociophobia / Ochlophobia / Polyphobia: Ketakutan akan sekumpulan orang.
  139. Surgerophobia: Ketakutan untuk menjalani suatu operasi.
  140. Taphephobia: Ketakutan apabila dikubur hidup-hidup.
  141. Telephonophobia: Takut pada telepon.
  142. Teratophobia: Ketakutan akan melahirkan anak cacat atau anak yang menyerupai monster.
  143. Thalassophobia: Ketakutan terhadap lautan.
  144. Thanatophobia / Thantophobia: Takut pada kematian.
  145. Theophobia: Ketakutan terhadap Tuhan.
  146. Tocophobia / Maieusiophobia: Takut bila melihat kelahiran bayi.
  147. Toxicophobia: Takut akan diracun.
  148. Trichophobia: Ketakutan pada rambut atau bulu.
  149. Triskaidekaphobia: Ketakutan pada bilangan 13.
  150. Ufophobia: Ketakutan akan munculnya makhluk angkasa luar.
  151. Vaccinophobia: Takut di suntik.
  152. Verminophobia: Takut pada kuman.
  153. Vermiphobia / Helminthophobia: Takut pada cacing.
  154. Xenophobia: Ketakutan pada orang asing atau orang dari negara asing.
  155. Zoophobia: Takut pada binatang

Jenis Phobia

Ada berbagai phobia yang menyebabkan timbulnya ketakutan yang absurd dan tak masuk akal. Berikut berbagai istilah phobia dan pengertiannya:

1.Bromirosiphobia adalah Takut dengan Bau badan.
Jarang sekali ada orang yang berpikir bahwa ia memiliki bau badan. Namun, orang-orang yang mengalami bromidrosiphobia selalu dihantui rasa takut berlebihan bahwa badannya mengeluarkan aroma yang sangat bau, sehingga bisa membuat orang lain pergi.

2.Somniphobia adalah Rasa takut dengan tidur

Orang-orang yang mengalami kondisi ini merasa takut untuk pergi tidur, karena mereka juga takut tidak akan bisa terbangun lagi atau akan bermimpi buruk. Kebanyakan penderita fobia ini akan minum minuman atau pil mengandung kafein, sehingga bisa tetap terjaga. Sayang sekali, padahal tidur sangat penting bagi kesehatan dan jiwa, ya

3.Ichthyophobia adalah Rasa Takut dengan ikan.

Rasa takut terhadap ikan, entah dalam kondisi hidup ataupun mati, baik yang ada di laut maupun di atas piring makan. Kemungkinan besar, tampilan ikan dengan matanya yang besar dan badannya yang berlendir itu merupakan pemicu timbulnya fobia aneh ini. Sementara untuk fobia terhadap ikan hiu, telah ada istilah spesifiknya, yaitu galeophobia. Fobia ikan hiu ini banyak dipicu oleh banyaknya tampilan seputar ikan hiu dan tragedi yang bisa disebabkan ikan ini, yang banyak terdapat di televisi maupun film.

4. Mageirocophobia adalahRasa ketakutan berlebihan terhadap aktivitas memasak

rasa ketakutan berlebihan terhadap aktivitas memasak. Terkadang, fobia ini diasosiasikan dengan tindakan memasak untuk orang lain atau kelompok yang besar. Namun, pada beberapa kasus ekstrem ditemukan, penderitanya bahkan tidak bisa memasak makanan yang sederhana seperti roti panggang atau telur goreng!

5. Lygophobia adalah Takut pada kegelapan/takut gelap.
Lygophobia termasuk ke dalam Agoraphobia, atau istilah untuk ketakutan akan hal-hal yang sifatnya asing atau menakutkan bagi yang bersangkutan, bisa jadi suatu situasi atau tempat.
Berikut cara – cara untuk membantu penyembuhannya:
1. Menghindari hal-hal yang membuat phobia.
Misalnya kalau takut ketinggian ya hindarilah ketinggian, misalnya hindari bekerja di gedung bertingkat, khususnya di lantai-lantai atasnya.
2. Cara yang kedua yaitu sengaja terus meng- expose diri dengan hal-hal yang membuat phobia, tentu saja sambil melatih diri dan mengubah cara berpikir supaya tidak lagi takut terhadap hal-hal tersebut.
Terapi untuk hal ini disebut Cognitive Behavioral Therapy.
Orang yang mengikuti terapi ini akan selalu dicheck kelakuan-kelakuannya yang bersifat irasional, pikirannya juga selalu dimonitor.
Namun sebelumnya, akan lebih baik jika orang itu bisa menemukan kenapa dia takut pada sesuatu, kemudian dia bisa menyadari bahwa hal itu menimbulkan dampak buruk dalam hidupnya, dan dia perlu menerima penyebab-penyebab itu dengan lapang dada.

6.Aviophobia  adalah ketakutan untuk terbang / menaiki pesawat terbang.
Cara mengatasi pada orang dewasa adalah dengan meminum obat anti mabuk udara sebelum menaiki pesawat, dengan tujuan agar selama penerbangan, si penderita dapat tertidur sehingga tidak merasakan ketakutannya.
Sedangkan untuk anak – anak, hal diatas tidak dapat dilakukan. Biasanya mereka akan menangis, berteriak, dan menolak untuk duduk tenang. Solusinya, sebelum pergi, bacakan buku tentang pesawat terbang. Ceritakan bagaimana pesawat tersebut dapat terbang, apa saja yang akan terjadi saat penerbangan, dan bunyi-bunyi yang akan muncul di dalam pesawat. Saat penerbangan, tenangkan anak dengan membawakannya boneka kesayangan atau bacakan buku cerita lucu selama penerbangan.A

Fakta Phobia


#Faktaphobia yang dimiliki oleh selebritis hollywood


1.Robert de Niro
ternyata juga aktor kawakan Robert de Niro menderita Dentophobia, yaitu takut dengan dokter gigi6. Scarlett Johansson dan Nicole Kidman, ke dua aktris Hollywood ini menderita Entomophobia, yaitu Phobia terhadap serangga.

2. Michael Jakson
.
Michael Jackson adalah artis yang menderita Myshopobia, yaitu phobia terhadap virus & bakteri terlihat jelas dari sarung tangan yang sering digunakannya saat performance atau diluar performancenya.


3. Adolf Hitler

.
Masih tentang triskadeikaphobia. Adolf Hitler juga penderitanya. Pesawat temput NAZI yang tadinya bernomer seri He-112 diganti menjadi He-100 untuk menghindari adanya seri He-113. And, do you notice, nggak ada mobil yang bernomer 13 di arena Formula 1 (F1). Mobil nomer 13 dihilangkan setelah ada dua pembalap meninggal memakai nomer tersebut..

4. Kim Basinger, Rose McGowan

Kim Basinger, Rose McGowan dan si bintang Home Alone, Macaulay Culkin adalah penderita Agoraphobia, yaitu takut sama tempat umum dan keramaian. Aneh juga ya, ada seleb yang phobianya takut sama keramaian :) .

5. R.Kelly, Whoopi Goldberg dan Dalai Lama


R.Kelly, Whoopi Goldberg dan Dalai Lama, termasuk kategori selebrities dengan Aviophobia, yaitu phobia terbang.

jenis gangguan phobia yang paling FATAL

1. Agoraphobia
agorafobia
adalah takut akan keramaian atau tempat terbuka. Secara lebih khusus agoraphobia menunjukkan ketakutan akan terperangkap, tanpa cara yang mudah untuk terlepas bila kecemasan menyerang. Disertai ansietas umum, serangan panik perasaan dizzisness dan unsteadiness serta sering ada depresi atau depersonalisasi.
Keadaan-keadaan yang sulit bagi penderita agoraphobia adalah antri di bank atau pasar swalayan, duduk di tengah-tengah bioskop atau ruang kelas dan mengendarai bis atau pesawat terbang. Beberapa orang menderita agoraphobia setelah mengalami serangan panik pada salah satu keadaan tersebut, yang lainnya hanya merasakan tidak nyaman dan tidak pernah mengalami serangan panik.
Pengobatan terbaik untuk agoraphobia adalah terapi pemaparan, dengan bantuan seorang ahli, penderita mencari, mengendalikan dan tetap berhubungan dengan suatu hal yang ditakutinya sampai kecemasannya secara perlahan berkurang karena sudah terbiasa dengan keadaan tersebut (proses ini disebut habituasi). Psikoterapi dilakukan agar penderita lebih memahami pertentangan psikis yang melatarbelakangi terjadinya kecemasan.

2. Bibliophobia

Phobia ini umumnya dikenal sebagai rasa takut pada buku (tapi itu bukan keseluruhan cerita!). Beberapa dari kita berpikir bahwa kita memilikinya ketika kita mencoba untuk melakukan pekerjaan rumah (PR). Namun arti sebenarnya dari Bibliophobia adalah rasa takut pada sesuatu yang tidak memiliki bahaya nyata.

3.Acousticophobia

Rasa takut yang aneh akan suara, termasuk suaranya sendiri
Penderita acousticophobia merasa takut akan suara, baik segala jenis suara maupun satu jenis suara yang spesifik seperti suara teriakan, siulan, ledakan, gumaman dan lain-lain. Seperti kebanyakan phobia yang lain, acousticophobia memiliki gejala-gejala yang sama meliputi rasa cemas, gugup, gemetar, jantung berdebar dan lain-lain.
Penyebab seseorang menderita bermacam-macam, dan seringkali bersifat unik antara satu penderita dengan penderita yang lainnya. Salah satu yang umum adalah disebabkan oleh kondisi mental penderitanya, banyak penderita schizophrenia didiagnosis juga menderita acousticophobia.

4 . Cibophobia
Rasa takut akan makanan.
http://www.faktawow.com/sites/assets/photo/cibophobia.jpg

Cibophobia atau rasa takut akan makanan adalah jenis phobia yang sangat kompleks dan dapat dengan cepat berkembang menjadi sebuah bentuk obsesi. Cibophobia seringkali disalahpahami dan dicampuradukkan dengan anorexia, sebuah gangguan dalam kebiasaan makan. Perbedaan utamanya adalah pada anorexia, penderitanya memiliki rasa takut dan kecemasan akan akibat dari makanan yang ia makan terhadap tubuhnya. Sedangkan cibophobia adalah rasa takut akan makanan itu sendiri.
Gejala cibophobia termasuk yang paling sulit dikenali. Menghindari makanan adalah salah satu yang paling umum. Makanan-makanan yang terlihat agak menjijikkan seperti mayonaise dan susu adalah jenis makanan yang biasa ditakuti. Kebanyakan penderita cibophobia memiliki perhatian yang berlebihan akan tanggal kadaluarsa suatu makanan, seringkali dijumpai penderita cibophobia mengendus makanan dengan berlebihan walaupun makanan tersebut memiliki tanggal kadaluarsa yang masih jauh. Saat memasak, penderita cibophobia seringkali menunjukkan perilaku yang berlebihan seperti memasak makanan hingga gosong atau hangus.
Gejala yang lain adalah menghindari restoran karena makanan di restoran diolah di luar kontrol mereka, menghindari makanan seafood jika sedang berada jauh dari laut karena takut tidak segar, atau membuang makanan yang masih bagus karena berpikiran makanan tersebut telah basi.
Penyebab cibophobia belum dapat diketahui dengan pasti, namun beberapa ilmuwan memperkiran pengalaman traumatis di masa lalu dapat menyebabkan orang menderita cibophobia.

5.Epistemophobia (Gnosiophobia)
Rasa takut akan ilmu pengetahuan.
http://www.faktawow.com/sites/assets/photo/epistemophobia.jpg

Epistemophobia atau sering juga disebut gnosiophobia, rasa takut untuk belajar dan ilmu pengetahuan, menyebabkan penderitanya tidak dapat belajar hal-hal baru kecuali bagi mereka yang mau melawan tasa takut tersebut dengan memaksakan dirinya menerima hal baru. Bahkan dengan melakukan hal tersebut saja sudah akan mempersulit mereka dalam menerima hal baru tersebut.
Gejala epistemophobia bervariasi antara tiap orang dan tergantung dari intensitasnya, antara lain meliputi rasa gugup dan takut, juga gejala-gejala kepanikan yang umum seperti jantung berdebar, susah berkata-kata, gemetar, susah bernafas, dan lain-lain. Penyebab epistemophobia dapat berasal dari faktor luar tubuh (external events) yang traumatis, dan juga dapat berasal dari faktor dalam diri atau genetis (heredity/genetic factors).

6.Chronophobia
Rasa takut akan bergulirnya waktu, atau rasa takut akan waktu.
http://www.faktawow.com/sites/assets/photo/chronophobia.jpg
Rasa takut akan waktu atau chronophobia meliputi juga rasa takut akan segala konsep yang berhubungan dengan waktu, seperti masa lalu, masa sekarang dan masa depan. Dalam taraf ekstrim, penderitanya akan merasa takut hanya dengan mendengar seseorang berkata kepadanya kata-kata seperti “besok”, “nanti”, “kemarin”, dan sebagainya. Suara detak jarum jam juga dapat mengganggunya.
Gejala chronophobia dapat bersifat mental, emosional, dan fisikal. Rasa takut yang diakibatkan bervariasi mulai dari yang ringan sampai serangan kepanikan yang hebat. Penyebab chronophobia kebanyakan adalah akibat pengalaman buruk penderitanya di masa lalu, selain dapat juga disebabkan dari kondisi kejiwaan penderitannya .

Faktor Penyebab terjadinya PHOBIA

Penderita Phobia mempunyai beberapa faktor yang menyebabkan mereka seperti itu , simak terus yah diblog kami ini  :)

1. Pernah  mengalami ketakutan yang sangat hebat terhadap sesuatu.
2. Pengalaman asli ini dibarengi rasa malu dan rasa bersalah kemudian semua ditekan untuk melupakan kejadian-kejadian tersebut.
3. ika mengalami stimulus yang sama akan timbul respon yg bersyarat kembali, sungguhpun peristiwa pengalaman yang asli sudah    dilupakan. Respon-respon ketakutan hebat selalu akan timbul kembali wlaupun ada usaha-usaha untuk menekan dan melenyapkan respon tersebut.
4. Faktor keturunan, pecegahannya jika anda takut akn ssuatu dengan tidak terjelaskan, sbaiknya pertimbangkan untuk mencari bantuan psikolog .

Penyebab PHOBIA .

Penyebab Phobia

Phobia dapat disebabkan oleh berbagai macam hal. Pada umumnya phobia disebabkan karena pernah mengalami ketakutan yang hebat atau pengalaman pribadi yang disertai perasaan malu atau bersalah yang semuanya kemudian ditekan kedalam alam bawah sadar. Peristiwa traumatis di masa kecil dianggap sebagai salah satu kemungkinan penyebab terjadinya phobia.
Lalu bagaimana menjelaskan tentang orang yang takut akan sesuatu walaupun tidak pernah mengalami trauma pada masa kecilnya? Martin Seligman di dalam teorinya yang dikenal dengan istilah biological preparedness mengatakan ketakutan yang menjangkiti tergantung dari relevansinya sang stimulus terhadap nenek moyang atau sejarah evolusi manusia, atau dengan kata lain ketakutan tersebut disebabkan oleh faktor keturunan. Misalnya, mereka yang takut kepada beruang, nenek moyangnya pada waktu masih hidup di dalam gua, pernah diterkam dan hampir dimakan beruang, tapi selamat, sehingga dapat menghasilkan kita sebagai keturunannya. Seligman berkata bahwa kita sudah disiapkan oleh sejarah evolusi kita untuk takut terhadap sesuatu yang dapat mengancam survival kita.
Pada kasus phobia yang lebih parah, gejala anxiety neurosa menyertai penderita tersebut. Si penderita akan terus menerus dalam keadaan phobia walaupun tidak ada rangsangan yang spesifik. Selalu ada saja yang membuat phobia-nya timbul kembali, misalnya thanatophobia (takut mati), dll.
Perlu kita ketahui bahwa phobia sering disebabkan oleh faktor keturunan, lingkungan dan budaya. Perubahan-perubahan yang terjadi diberbagai bidang sering tidak seiring dengan laju perubahan yang terjadi di masyarakat, seperti dinamika dan mobilisasi sosial yang sangat cepat naiknya, antara lain pengaruh pembangunan dalam segala bidang dan pengaruh modernisasi, globalisasi, serta kemajuan dalam era informasi. Dalam kenyataannya perubahan-perubahan yang terjadi ini masih terlalu sedikit menjamah anak-anak sampai remaja. Seharusnya kualitas perubahan anak-anak melalui proses bertumbuh dan berkembangnya harus diperhatikan sejak dini khususnya ketika masih dalam periode pembentukan (formative period) tipe kepribadian dasar (basic personality type). Ini untuk memperoleh generasi penerus yang berkualitas.
Berbagai ciri kepribadian/karakterologis perlu mendapat perhatian khusus bagaimana lingkungan hidup memungkinkan terjadinya proses pertumbuhan yang baik dan bagaimana lingkungan hidup dengan sumber rangsangannya memberikan yang terbaik bagi perkembangan anak, khususnya dalam keluarga.
Berbagai hal yang berhubungan dengan tugas, kewajiban, peranan orang tua, meliputi tokoh ibu dan ayah terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak, masih sering kabur, samar-samar. Sampai saat ini masih belum jelas mengenai ciri khusus pola asuh (rearing practice) yang ideal bagi anak. Seperti umur berapa seorang anak sebaiknya mulai diajarkan membaca, menulis, sesuai dengan kematangan secara umum dan tidak memaksakan. Tujuan mendidik, menumbuhkan dan memperkembangkan anak adalah agar ketika dewasa dapat menunjukan adanya gambaran dan kualitas kepribadian yang matang (mature, wel-integrated) dan produktif baik bagi dirinya, keluarga maupun seluruh masyarakat. Peranan dan tanggung jawab orang tua terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak adalah teramat penting.

Teknik dan metode penyembuhan PHOBIA


Ada beberapa teknik dan metode untuk penyembuhan phobia diantaranya adalah sbb: 

  1. Hypnotheraphy: Penderita phobia diberi sugesti-sugesti untuk menghilangkan phobia. Metode ini dilakukan dengan memberikan sugesti kepada penderita phobia jika mereka itu mampu untuk terlepas dari jerat phobia yang dialami.
  1. Flooding: Exposure Treatment yang ekstrim.Flooding merupakan cara penyembuhan yang paling ekstrim. Karena, cara ini dilakukan dengan explosure treatment yaitu memasukan penderita phobia langsung ke dalam dunia phobia yang dialaminya.
Contoh : Si penderita phobia ketinggian yang diajak langsung untuk melihat keadaan bawah dari sebuah tempat yang tinggi. dan Si penderita phobia yang ngeri kepada anjing (cynophobia), dimasukkan ke dalam ruangan dengan beberapa ekor anjing jinak, sampai ia tidak ketakutan lagi.

  1. Desentisisasi Sistematis: Dilakukan exposure bersifat ringan.. .
    Contoh
 penderita phobia ketinggian di suruh untuk hanya membayangkan bahwa dia bisa mengatasi rasa ketakutannya dengan berani melihat pemandangan bawah dari tempat yang tinggi.
Si penderita phobia yang takut akan anjing disuruh rileks dan membayangkan berada ditempat cagar alam yang indah dimana si penderita didatangi oleh anjing-anjing lucu dan jinak
  1. Abreaksi:
Abreaksi dilakukan dengan menonton tayangan palsu terhadap phobia yang dialami, kemudian berlanjut pada menonton tayangan atau keadaan yang aslinya, hingga melakukan reaksi dengan bertindak langsung untuk melawan rasa ketakutannya itu.
Si penderita phobia yang takut pada anjing dibiasakan terlebih dahulu untuk melihat gambar atau film tentang anjing, bila sudah dapat tenang baru kemudian dilanjutkan dengan melihat objek yang sesungguhnya dari jauh dan semakin dekat perlahan-lahan. Bila tidak ada halangan maka dapat dilanjutkan dengan memegang anjing dan bila phobia-nya hilang mereka akan dapat bermain-main dengan anjing. Memang sih bila phobia yang dikarenakan pengalaman traumatis lebih sulit dihilangkan.

  1. Reframing:  Cara ini dilakukan dengan membayangkan masa lampaunya di mana ia pertama kali merasakan phobianya, lalu dengan imajinasinya ia harus membayangkan seolah-olah jika ia mampu melawan dan merasa tidak takut lagi terhadap phobia yang selama ini ia takuti.