Minggu, 01 Juli 2012

jenis gangguan phobia yang paling FATAL

1. Agoraphobia
agorafobia
adalah takut akan keramaian atau tempat terbuka. Secara lebih khusus agoraphobia menunjukkan ketakutan akan terperangkap, tanpa cara yang mudah untuk terlepas bila kecemasan menyerang. Disertai ansietas umum, serangan panik perasaan dizzisness dan unsteadiness serta sering ada depresi atau depersonalisasi.
Keadaan-keadaan yang sulit bagi penderita agoraphobia adalah antri di bank atau pasar swalayan, duduk di tengah-tengah bioskop atau ruang kelas dan mengendarai bis atau pesawat terbang. Beberapa orang menderita agoraphobia setelah mengalami serangan panik pada salah satu keadaan tersebut, yang lainnya hanya merasakan tidak nyaman dan tidak pernah mengalami serangan panik.
Pengobatan terbaik untuk agoraphobia adalah terapi pemaparan, dengan bantuan seorang ahli, penderita mencari, mengendalikan dan tetap berhubungan dengan suatu hal yang ditakutinya sampai kecemasannya secara perlahan berkurang karena sudah terbiasa dengan keadaan tersebut (proses ini disebut habituasi). Psikoterapi dilakukan agar penderita lebih memahami pertentangan psikis yang melatarbelakangi terjadinya kecemasan.

2. Bibliophobia

Phobia ini umumnya dikenal sebagai rasa takut pada buku (tapi itu bukan keseluruhan cerita!). Beberapa dari kita berpikir bahwa kita memilikinya ketika kita mencoba untuk melakukan pekerjaan rumah (PR). Namun arti sebenarnya dari Bibliophobia adalah rasa takut pada sesuatu yang tidak memiliki bahaya nyata.

3.Acousticophobia

Rasa takut yang aneh akan suara, termasuk suaranya sendiri
Penderita acousticophobia merasa takut akan suara, baik segala jenis suara maupun satu jenis suara yang spesifik seperti suara teriakan, siulan, ledakan, gumaman dan lain-lain. Seperti kebanyakan phobia yang lain, acousticophobia memiliki gejala-gejala yang sama meliputi rasa cemas, gugup, gemetar, jantung berdebar dan lain-lain.
Penyebab seseorang menderita bermacam-macam, dan seringkali bersifat unik antara satu penderita dengan penderita yang lainnya. Salah satu yang umum adalah disebabkan oleh kondisi mental penderitanya, banyak penderita schizophrenia didiagnosis juga menderita acousticophobia.

4 . Cibophobia
Rasa takut akan makanan.
http://www.faktawow.com/sites/assets/photo/cibophobia.jpg

Cibophobia atau rasa takut akan makanan adalah jenis phobia yang sangat kompleks dan dapat dengan cepat berkembang menjadi sebuah bentuk obsesi. Cibophobia seringkali disalahpahami dan dicampuradukkan dengan anorexia, sebuah gangguan dalam kebiasaan makan. Perbedaan utamanya adalah pada anorexia, penderitanya memiliki rasa takut dan kecemasan akan akibat dari makanan yang ia makan terhadap tubuhnya. Sedangkan cibophobia adalah rasa takut akan makanan itu sendiri.
Gejala cibophobia termasuk yang paling sulit dikenali. Menghindari makanan adalah salah satu yang paling umum. Makanan-makanan yang terlihat agak menjijikkan seperti mayonaise dan susu adalah jenis makanan yang biasa ditakuti. Kebanyakan penderita cibophobia memiliki perhatian yang berlebihan akan tanggal kadaluarsa suatu makanan, seringkali dijumpai penderita cibophobia mengendus makanan dengan berlebihan walaupun makanan tersebut memiliki tanggal kadaluarsa yang masih jauh. Saat memasak, penderita cibophobia seringkali menunjukkan perilaku yang berlebihan seperti memasak makanan hingga gosong atau hangus.
Gejala yang lain adalah menghindari restoran karena makanan di restoran diolah di luar kontrol mereka, menghindari makanan seafood jika sedang berada jauh dari laut karena takut tidak segar, atau membuang makanan yang masih bagus karena berpikiran makanan tersebut telah basi.
Penyebab cibophobia belum dapat diketahui dengan pasti, namun beberapa ilmuwan memperkiran pengalaman traumatis di masa lalu dapat menyebabkan orang menderita cibophobia.

5.Epistemophobia (Gnosiophobia)
Rasa takut akan ilmu pengetahuan.
http://www.faktawow.com/sites/assets/photo/epistemophobia.jpg

Epistemophobia atau sering juga disebut gnosiophobia, rasa takut untuk belajar dan ilmu pengetahuan, menyebabkan penderitanya tidak dapat belajar hal-hal baru kecuali bagi mereka yang mau melawan tasa takut tersebut dengan memaksakan dirinya menerima hal baru. Bahkan dengan melakukan hal tersebut saja sudah akan mempersulit mereka dalam menerima hal baru tersebut.
Gejala epistemophobia bervariasi antara tiap orang dan tergantung dari intensitasnya, antara lain meliputi rasa gugup dan takut, juga gejala-gejala kepanikan yang umum seperti jantung berdebar, susah berkata-kata, gemetar, susah bernafas, dan lain-lain. Penyebab epistemophobia dapat berasal dari faktor luar tubuh (external events) yang traumatis, dan juga dapat berasal dari faktor dalam diri atau genetis (heredity/genetic factors).

6.Chronophobia
Rasa takut akan bergulirnya waktu, atau rasa takut akan waktu.
http://www.faktawow.com/sites/assets/photo/chronophobia.jpg
Rasa takut akan waktu atau chronophobia meliputi juga rasa takut akan segala konsep yang berhubungan dengan waktu, seperti masa lalu, masa sekarang dan masa depan. Dalam taraf ekstrim, penderitanya akan merasa takut hanya dengan mendengar seseorang berkata kepadanya kata-kata seperti “besok”, “nanti”, “kemarin”, dan sebagainya. Suara detak jarum jam juga dapat mengganggunya.
Gejala chronophobia dapat bersifat mental, emosional, dan fisikal. Rasa takut yang diakibatkan bervariasi mulai dari yang ringan sampai serangan kepanikan yang hebat. Penyebab chronophobia kebanyakan adalah akibat pengalaman buruk penderitanya di masa lalu, selain dapat juga disebabkan dari kondisi kejiwaan penderitannya .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar